Telaga sarangan itu mrupakan danau kecil biasanya disebut
Telaga Pasir. Itu sebuah telaga alam yang ada di sekitar kaki Gunung Lawu,
Jawa Timur. Telaga Sarangan itu ada di lereng Gunung Lawu . Jaraknya sekitar 16 kilometer-an dari arah
barat kota Magetan dan kirakira 5 kilometer dari arah tawangmangu. Tempat ini biasanya sebagai
objek wisata . Kalau tidak salah harga masuknya sekitar 9000 rupiahan kalau ga salah (kalau mau berkunjung berwisata kesana) . Pengunjung
yang datang bisa berkuda dan bisa juga mengendarai speed boat (sekali pergi bisa sekitar 50.000rupiahan gitu) untuk
berkeliling di telaga sarangan. Di Telaga Sarangan juga ada makanan khas yang
dijual di daerah telaga itu, yaituuuuuu sate kelinci . Sate ini biasanya disajikan pakai lontong dan juga sambal kacang. Satu porsinya sate kelinci isinya itu 10
tusuk kalau harganya sih biasanya sekitar 10.000 sampai
dengan 12.000 rupiah. di sekitar telaga juga ada toko toko kecil yang ngejual hasil produksi kerajinan atau souvenir buat oleh oleh juga bisa , seperti kerajinan yang dibuat dari kulit
seperti kerajinan sepatu dari kulit, kerajinan anyaman bambu, dan masih banyak
lagi.....
tempat itu juga lebih sering disebut dari Telaga Sarangan jadi Telaga Pasir. konon katanya pulau yang ada di tengah telaga itu adalah tempat bersemayamnya
roh leluhur yang membuat Telaga Sarangan, yaitu Kyai Pasir dan Nyai pasir. Disebut
dengan Telaga Pasir karena menurut legenda sampai saat ini masih dipercayai
oleh masyarakat sekitar telaga tersebut kalau terbentuknya telaga itu berasal
dari cerita sepasang suami istri yang bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Pasangan ini sudah bertahun-tahun hidup bersama tapi belum juga dikaruniai
seorang anak. Untuk mewujudkan supaya pasangan suami istri ini punya keturunan,
Kyai dan Nyai Pasir bersemedi dan memohon kepada Sang Hyang Widhi. Setelah
mereka melakukan semedi kemudian mereka akhirnya punya seorang anak laki-laki
yang diberi nama Joko Lelung. Supaya keluarga itu bisa mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari mereka bercocok tanam dan berburu. Karena menurut mereka
pekerjaan yang mereka kerjakan itu sangat berat , maka pasangan ini berencana
untuk bersemedi lagi dan memohon kesehatan agar panjang umur kepada Sang Hyang
Widhi. Pada semedinya waktu itu, pasangan suami itu mendapatkan wasiat agar
keinginannya biar bisa terwujud, pasangan ini harus bisa menemukan dan memakan
telur yang ada didekat sekitar ladang mereka. Akhirnya pasangan suami istri itupun
berhasil menemukan telur itu dan saat itu juga langsung di bawa pulang dan
memasak telurnya. Lalu telur yang sudah matang itu dibagi untuk mreka berdua .
setelah memakan telur yang udah matang pasangan itu malah merasakan panas dan
gatal di seluruh tubuhnya setelah mereka pergi ke ladangnya. Pasanga itu terus
menggaruk tubuhnya yang terasa sangat
amat gatal hingga menimbulkan luka lecet karna garukan mereka di seluruh
tubuhnya sendiri. Kemudian keduanya berubah menjadi ular naga yang sangat
besar. Lalu kedua ular naga itu berguling-guling di pasir terus menerus sampai
menimbulkan cekungan lalu pasir itu mengeluarkan air yang sangat deras sampai
menggenangi cekungan yang di buat oleh ular naga tersebut. Dan pasangan ular
naga itu sadar akan kekuatan yang mereka punya , kemudian mereka berniat untuk
membuat cekungan yang lebih banyak biar bisa menenggelamkan Gunung Lawu. Terus si
Joko Lelung kemudian tau kedua orang tuanya itu tiba-tiba berubah menjadi ular
naga dan punya niat yang sangat buruk itu, lalu si Joko Lelung pergi bersemedi
memohon agar niat kedua orang tuanya itu bisa digagalkan, dan permohonannya si
Joko Lelung diterima oleh Hyang Widhi.
Saat orang tuanya yg menjadi ular naga masih terus berguling-guling membuat
cekungan baru, kemudian timbul seperti wahyu yang menyadarkan supaya si Kyai
dan Nyai Pasir mengurungkan niat untuk menenggelamkan Gunung Lawu.
Dan begitulah legenda terbentuknya atau asal mula Telaga Sarangan . pemerintahnya juga stiap menjelang bulan
puasa biasanya suka membuat acara seperti upacara membersihkan desa dan labuh sesaji
untuk tolak bala . acara ini juga dilakukan untuk memperingati terbuatnya Telaga Sarangan dan juga untuk
menghormati roh leluhurnya itu.....
Comments
Post a Comment